Surabaya.– Risky Anugrah Prasetyo, atlet Jawa Timur cabang Taekwondo dari SMAN 15 Surabaya, harus berjuang keras mengikuti serangkaian latihan di karantina sebagai persiapan kejuaraan ASIAN GAMES ke-18 di Jakarta – Palembang pada Agustus mendatang. Hal tersebut tidak lah mudah karena saat ini dia sedang duduk di bangku kelas XII yang juga harus mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tanggal 9 April 2018.
“Orang tua mendaftarkan saya di tempat latihan taekwondo di dekat rumah di daerah Driyorejo – Gresik karena saya dulu cengeng,” katanya saat memulai menceritakan tentang profilnya sambil tersenyum malu. Meskipun awalnya terpaksa namun dia tetap tekun berlatih sehingga dia mendapat juara pertama di Walikota Cup setahun berikutnya. Tentu saja hal ini mnjadikannya lebih bersemangat berlatih dan satu persatu medali pun diraihnya dari berbagai kejuaraan baik di tingkat Kotamadya, Provinsi maupun Nasional.
Atlet dengan BB/TB 80 kg/190 ini mengisahkan bahwa selama berkecimpung di dunia beladiri taekwondo, kira-kira sudah ada 40 kejuaraan yang dia ikuti. Dari keseluruhan itu dia pernah kalah sebanyak dua kali, 30 kali sebagai juara pertama dan sisanya sebagai juara kedua dan ketiga. Berikut ini beberepa prestasi yang pernah dia raih:
1. Juara 1 Kejurnas Senior U87 2017
2. Juara 3 Kejurprov Senior U80 2017
3. Juara 1 Walikota Cup Senior U80 2017
4. Best Player Walikota Cup U80 2017
5. Juara 1 Kejurprov Junior U78 2017
6. Juara 1 Kejurprov “Best of the Best” U73 2016
7. Juara 2 Prapon Remaja U73 2016
8. Juara 1 Kejurprov Antar Pelajar U73 2016
Dari berbagai macam prestasi yang diraihnya, tentu saja sudah banyak medali dan sertifikat yang dikoleksinya. Di samping itu, ketika menjuarai Kejurnas bulan Desember lalu dia mendapatkan bonus senilai 10 juta rupiah dari pengurus Taekwondo Indonesia Jawa Timur.
Yang lebih mengagumkan, saat ini dia sudah menerima gaji setiap bulan dari pengurus Taekwondo Indonesia di Jatim yang dananya berasal dari Kemenpora senilai 7,5 juta rupiah. Tentu saja nominal tersebut sangat fantastis untuk anak di usianya. Dia memiliki dua rekening di bank. Yang pertama khusus untuk tabungan masa depannya dan kedua untuk biaya kehidupan sehari-harinya. Tak lupa dia selalu menyisihkan untuk kedua orang tua dan saudara-saudara kandungnya.
Secara terpisah Kepala Sekolah SMAN 15 Surabaya, Johanes Mardijono, S.Pd., M.M. mengatakan,” Risky bisa menjadi contoh yang menginspirasi teman-temannya bahwa dia tidak hanya bisa berprestasi di bidang olahraga tetapi juga bisa mengikuti proses belajar di sekolah. Dalam hal ini, sekolah harus bisa mengambil kebijakan untuk pengembangan prestasinya. Saya berharap dia bisa mempersiapkan dirinya menghadapi Asian Games, meraih prestasi tertinggi ,bisa mengikuti USBN ,UNBK dan lulus dengan nilai yang membanggakan juga. Saya berdoa semoga dia bisa mengharumkan nama SMAN 15 Surabaya dan Indonesia.”
Senada dengan kepala sekolah, Setyo Yusdianto, S.Pd. yang bertindak sebagai guru olagraga berujar bahwa dalam kesehariannya Risky termasuk siswa yang baik. Meskipun dia mempunyai prestasi segudang namun dia tetap rendah hati terhadap teman-teman dan guru-gurunya.
Di samping itu, Risky tidak hanya mempunyai kemampuan beladiri yang mengagumkan tetapi juga kemampuan berbahasa Inggris. Sebagai guru Bahasa Inggris yang telah mengajarnya selama dua tahun, penulis merasa kagum dengan ketrampilan speaking dan writingnya. Dia mampu tampil percaya diri ketika presentasi dan menggali ide-ide kreatif ketika mengarang. Di samping itu, dia termasuk siswa yang pantang menyerah karena sepulang dari kejuaraan dia selalu bertanya tentang tugas dan presentasi yang harus dia kumpulkan dan lakukan.
Mengakhiri wawancanya, Risky menceritakan bahwa dia dan saudara kembarnya, perempuan, dan kedua kakaknya sama-sama menggeluti beladiri taekwondo. Namun ketiga saudaranya lebih fokus ke studinya jadi jarang berlatih dan mengikuti kejuaraan-kejuaraan seperti dirinya. Dia sangat berterima kasih kepada orang tuanya yang selalu membimbingnya serta kepada Bapak dan Ibu Guru SMAN 15 Surabaya yang selama ini membimbing dan memberikan kemudahan saat mengikuti pelajaran di sekolah. Dia bertekad bisa mengharumkan nama sekolahnya dan Indonesia pada khususnya di ajang ASIAN GAMES ke – 18 mendatang. Dia mengharapkan doa dan dukungan dari keluarga, saudara, teman, Bapak dan Ibu guru, dan semuanya agar tercapai impiannya.(ryan)