Surabaya– Pagi ini ada acara spesial yang diadakan di lapangan SMAN 15 Surabaya yang berlokasi di Jl. Menanggal Selatan 103. Dengan mengangkat tema “Sayonara Guruku”, semua murid, guru dan karyawan berkumpul dan mengikuti acara dengan tertib dan khidmat. Seremonial ini diadakan sebagai upaya penghargaan dan ungkapan rasa terima kasih atas dedikasi dan pengabdian ketiga guru yang purna tugas; Dra. Enny R.E. Mintowati, M.Pd, Dra. Irina Mardiyanti, S.Pd. M.MPd., dan Dra. Dwi Carbona.
Seremonial dibuka dengan sambutan Kepala Sekolah SMAN 15 Surabaya, Johanes Mardijono, S.Pd. M.M. Sebagai kepala sekolah, dia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas jasa dan pengabdian mereka yang selama ini membimbing dan mendidik murid-murid dengan penuh kasih dan sabar. Setelah memberikan sambutannya, dia turun dari podium sambil membawa mic, mendatangi ketiga guru dan mengundang mereka mendekat ke podium dan disambut tepuk tangan yang meriah dari murid-murid yang menyaksikannya.
Sebagai perwakilan salah satu guru yang purna tugas, Enny R.E. Mintowati menyampaikan harapannya kepada murid-murid dengan berapi-api agar menjadi anak-anak yang berbakti dan patuh kepada orang tua dan guru serta tetap tekun dan rajin belajar sehingga bisa berprestasi dan membanggakan nama sekolah tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Selanjutnya Ketua OSIS SMAN 15 SURABAYA, M. Duta Albany, memberikan seikat bunga Anggrek berwarna ungu kepada ketiga guru sebagai simbolis ungkapan terima kasih. Nampak ketiganya terharu mendapatkannya lalu melambaikan tangan kepada peserta seremonial dan disambut tepuk tangan oleh mereka.
Suasana pagi yang cerah semakin haru tatkala Kepala Sekolah mengajak ketiga guru tersebut menyalami beberapa murid yang berbaris di depan dari kelas X yang berada di sebelah selatan hingga kelas XII di sebelah utara. Tak lupa iringan tiga lagu yang ditampilkan oleh paduan suara “LIVO” (Libels Voice) yang telah beberapa kali menyabet juara di ajang lomba tingkat nasional dan internasional. Menurut Agung, anggota LIVO kelas XI MIPA 1, judu ketiga lagu tersebut adalah “Terima Kasihku”, Untukmu Guru”, dan “Pahlawan Pembangun Insan Cendekia”.
Datang akan pergi
Lewatkan berlalu
Ada kan tiada
Bertemu akan berpisah
Awal kan berakhir
Terbitkan tenggelam
Pasang akan surut
Bertemu akan berpisah
Hei… Sampai jumpa di lain hari
Untuk kita bertemu lagi
Kurelakan dirimu pergi
Meskipun ku tak siap untuk merindu
Ku tak siap tanpa dirimu
Ku harap terbaik untukmu
Dududu Dudududu
Iringan lagu berjudul “Sampai Jumpa” yang dinyanyikan oleh Endank Soekamti diputar ketika ketiga guru purna tugas berpamitan dan menyalami rekan guru dan karyawan. Nampak beberapa guru menangis haru dan memeluk mereka sambil meminta maaf.
Setelah acara seremonial “Sayonara Guruku” berakhir, penulis berhasil mewawancarai dua dari tiga guru purna tugas tersebut untuk mengetahui apa saja harapan dan aktivitas yang akan dilakukan untuk mengisi hari-hari mendatang. Enny R.E. Mintowati, guru Bahasa Inggris, mengungkapkan bahwa dia berharap Bapak dan Ibu guru serta murid-murid mengaplikasikan keseimbangan dalam hidup seperti quote dari Benjamin Franklin yang berbunyi: “Work as if you were to live a hundred years. Pray as if you were to die tomorrow.” Dia menambahkan akan terus berkarya dan berkeinginan untuk mengikuti pelatihan penulisan buku dan membukukan pengalaman mengajarnya sebagai bentuk sharing kepada guru-guru muda pendidik anak bangsa.
Sedikit berbeda, Irina Mardiyanti sebagai guru bidang studi Bahasa Indonesia mengutarakan keinginannya sambil tersenyum bahwa dia ingin menikmati hidup berdua dengan suami tercinta. Tak lupa dia ungkapkan rasa terima kasihnya kepada rekan-rekan guru dan karyawan yang telah bekerjasama secara kekeluargaan selama dia bertugas di SMAN 15 Surabaya dan berharap guru-guru yang masih bertugas untuk tetap berjuang mempertahankan dan mengukir prestasi demi nama baik sekolah. (ryan)