Surabaya– Ada yang tak biasa di pagi yang cerah ini di lapangan basket SMAN 15 Surabaya. Tepat pukul 06:30 WIB, upacara bendera hari Senin dimulai. Kali ini yang bertindak selaku pembina upacara adalah Kombes Pol Rudi Setiawan, Kapolrestabes Surabaya. Dihadiri pula sekitar 25an personel lainnya yang berasal dari Polrestabes, Polres dan Polsek Gayungan.
“Dunia terus mengalami perkembangan. Baik di bidang informasi, teknologi, maupun budaya. Dulu tidak ada HP tapi sekarang dengan HP kita bisa melihat apa saja yang terjadi di seluruh dunia. Sekarang polisi bisa dengan mudah mengetahui keberadaan seseorang hanya dengan chip. Cintailah tanah air dan manfaatkan keberadaan di sekolah dengan baik. Jangan sia-siakan waktu karena waktu tidak akan berulang.” Rudi Setiawan mengawali amanatnya.
Rudi menambahkan bahwa tujuan utama murid – murid adalah belajar agar kelak bisa membangun Indonesia menjadi negara yang hebat. Baik perguruan tinggi maupun kepolisian akan menerima mereka yang sehat secara fisik maupun mental.
Dalam rangka penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba, Rudi Setiawan mengingatkan para pelajar agar berhati-hati di dalam bergaul terutama menjaga diri dari pengaruh narkoba. Menurutnya, ini adalah salah satu strategi negara lain untuk menghancurkan Bangsa Indonesia. Jika generasi mudanya menjadi budak narkoba, otomatis mereka tidak bisa membangun negeri ini.
Selain mengingatkan tentang bahaya narkoba, perwira menengah dengan tiga bunga melati emas di pundaknya ini juga menghimbau agar mereka menghindari tawuran antar pelajar dan balapan liar yang bisa mengancam nyawa orang lain dan diri sendiri. Dalam kesempatan ini dia bertanya pada murid-murid apakah mereka sudah mempunyai SIM dan memakai helm atau tidak ketika berkendara motor. Namun tak ada satu pun yang mengaku dan banyak yang tersenyum malu. Dengan nada menggoda dia mengumumkan siapa saja yang pergi ke sekolah tidak memakai helm karena tidak punya maka akan diberi. Dan beberapa murid dengan suka cita mengacungkan tangannya dan disambut gelak tawa teman-temannya.
Dalam kesempatan ini, Rudi memberikan helm standar berwarna coklat sebagai simbol safety riding bagi para pelajar. Tak lupa dia memberi wejangan kepada keduanya agar selalu berhati-hati di jalan dan taat pada peraturan lalu lintas.
Selanjutnya Rudi memberikan sebuah kertas kecil dan mug putih bertuliskan sebuah slogan yang berbunyi “KONCO PLEK PAK POLISI” yang bermakna “sahabat dekat pak polisi” dan dii bawahnya tertulis #PelajarJamanNowPelajarTaatHukum.
Acara berikutnya adalah pengucapan janji yang dipimpin oleh ketua OSIS SMAN 15 Surabaya yang berbunyi:
Kami keluarga besar SMAN 15 Sby menolak HOAX dan mendukung POLRI menindak tegas kepada pelaku HOAX. Damai dari Sby untuk Indonesia.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi murid, diumumkan juga ada dua murid, Michelle dan Rizka, yang mendapatkan beasiswa Sommercamp di Jerman selama tiga minggu. Dan satu murid bernama Ebenhaezer yang meraih nilai tertinggi untuk level A1 Bahasa Jerman.
Setelah upacara selesai, tak lupa Kapolrestabes Surabaya, Rudi Setiawan, beserta jajarannya mengabadikan momen dengan mengajak bapak dan ibu guru serta murid-murid. Tak hanya itu, dia juga dengan ramah menjawab beberapa pertanyaan dari murid dan guru.
Selesai beramah tamah dengan Kepala Sekolah dan para Wakil Kepala Sekolah, beberapa awak media masa mewawancarinya di lobi. Dalam kesempatan ini ada pertanyaan yang menyangkut tentang meninggalnya seorang bonek, supporter Persebaya di Solo. Dia ikut berbela sungkawa danmengatakan bahwa sudah ada koordinasi dan langkah-langkah nyata yang dilakukan oleh pihak kepolisian termasuk sudah mengidentifikasi para pelaku. Dia berpesan agar ke depannya tidak ada lagi bentrokan antar supporter yang bisa menciderai suportivitas di dunia olah raga. (ryan)